Jumat, 14 April 2017

KECAKAPAN ANTAR PERSONAL

BAB I
PENDAHULUAN
1.       PENGERTIAN

Kecakapan antar personal adalah ketrampilan untuk mengenali & merespon secara layak : perasaan, sikap dan perilaku, motivasi serta keinginan  orang lain .Sedangkan menurut Griffin ,kecakapan antar personal adalah Kemampuan manajer untuk memahami, memotivasi dan berkomunikasi dengan individu & kelompok.
Kecakapan antar personal berguna untuk :
·         Memahami kebutuhan manusia atau orang lain
·         Berkomunikasi dengan orang lain
·         Mengerti keinginan atau cir khas orang lain
Cara membangun hubungan harmonis dengan orang lain :
·         Mengusai kemampuan dan keterampilan dalam mengenal orang lain 
·         Menguasi kemampuan dan keterampilan dalam mengenal diri sendiri
·         Mengekspresikan diri secara jelas , bagaimana menyampaikan maksud , pesan , bernegosiasi ,menyelesaikan konflik , merespon ,dll.
2.       KOMUNIKASI
“ Komunikasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh  lebih dari beberapa orang, yakni kegiatan menyampaikan dan menerima pesan yang dapat distorsi dari gangguan – gangguan dalam suatu konteks, yang menimbukan efek dan kesempatan untuk arus balik, oleh karena itu kegiatan komunikasi meliputi komponen – komponen sebagai berikut ; konteks, sumber , penerima, pesan, saluran, gangguan, proses penyampaian  atau proses encoding, penerima atau proses decoding, arus balik dan efek.
Istilah Komunikasi  dalam bahasa inggris Communication berasal dari kata latin  Communicatio dan sumber katanya dari Cummunis yang berarti Sama (Sama makna).
Menurut Para Ahli :
Istilah Komunikasi  dalam bahasa inggris Communication berasal dari kata latin  Communicatio dan sumber katanya dari Cummunis yang berarti Sama (Sama makna).
·         Harold Laswell
Komunikasi adalah gambaran mengenai siapa, mengatakan apa, melalui media apa, kepada siapa, dan apa efeknya.
·         Raymond Ross
Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
·         Gerald R. Miller
Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk mempengaruhi perilaku mereka
·         Everett M. Rogers
Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
·         Carl I. Hovland
Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain.
·         New Comb
Komunikasi adalah transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima.
·         Bernard Barelson & Garry A. Steiner
Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb.
·         Colin Cherry
Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.
·         Hovland, Janis dan Kelley
Komunikasi merupakan proses individu mengirim rangsangan (stimulus) yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Pada definisi ini mereka menganggap komunikasi sebagai suatu proses.
·         Louis Forsdale
Menurut Forsdale (1981), ahli komunikasi dan pendidikan “communication is the process by which a system is established, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.
·         William J. Seller
William J.Seller mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.
3.       KOMPONEN KOMUNIKASI
Menurut Arni Muhammad (2005: 17-18) berpendapat bahwa komponen dasar komunikasi yaitu :
a.       Komunikator (Sumber)                       : Individu / orang yang mengirim pesan
b.       Message (Pesan)                             : Informasi yang dikirmikan kepada sipenerima
c.        Media                                              : Jalan yang dilalui pesai dari sipengirim dengan sipenerima.
d.       Sasaran / Komunikan (Receiver)        : Yang menganalisa dan menginterprestasikan isi pesan yang 
d                                                               diterimanya
e.       Umpan Balik                                     : Respon terhadap pesan yang diterima yang dikirimkan kepada
                                                          si pengirim Pesan.
Komponen Komunikasi  juga terdiri dari :
1.       Komunikasi Lingkungan (konteks)
Konteks Komunikasi setidak-tidaknya memiliki tiga dimensi yaitu :
·      Fisik, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang nyata atau berwujud.
·      Sosial-psikoilogis, meliputi, misalnya tata hubungan status di antara mereka yang terlibat, peran yang dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau informalitas, serius atau senda gurau.
·      Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah dimana komunikasi berlangsung
2.       Sumber – Penerima
Sumber-Penerima Kita menggunakan istilah sumber-penerima sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (atau pembicara) sekaligus penerima (atau pendengar).
3.       Enkoding-Dekoding
-          Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding). Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu. Jadi, kita melakukan enkoding. 
-          Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding (decoding). Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadi. Jadi, anda melakukan dekoding.
4.       Kompetensi Komunikasi
Kompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan bahwa suatu topik mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan tertentu, tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain).
5.       Pesan
Pesan komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita. Walaupun biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi secara nonverbal (tanpa kata). Sebagai contoh, busana yang kita kenakan, seperti juga cara kita berjalan, berjabatan tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk, dan. tersenyum. Pendeknya, segala hal yang kita ungkapkan dalam melakukan komunikasi.
6.       Saluran
Saluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan. Jarang sekali komunikasi berlangsung melalui hanya satu saluran, kita menggunakan dua, tiga, atau empat saluran yang berbeda secara simultan. Sebagai contoh, dalam interaksi tatap muka kita berbicara dan mendengarkan (saluran suara), tetapi kita juga memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat ini secara visual (saluran visual). Kita juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori). Seringkali kita saling menyentuh, ini pun komunikasi (saluran taktil).
7.       Umpan Balik
Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat berasal dari anda sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram universal komunikasi tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumber-penerima yang lain dalam kedua arah adalah umpan balik. Bila anda menyampaikan pesan misalnya, dengan cara berbicara kepada orang lain anda juga mendengar diri anda sendiri. Artinya, anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiri. Anda mendengar apa yang anda katakan, anda merasakan gerakan anda, anda melihat apa yang anda tulis. Selain umpan balik sendiri ini, anda menerima umpan balik dari orang lain. Umpan balik ini dapat datang dalam berbagai bentuk: Kerutan dahi atau senyuman, anggukan atau gelengan kepala, tepukan di bahu atau tamparan di pipi, semuanya adalah bentuk umpan balik.
8.       Gangguan
Gangguan (noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan. Gangguan dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi bila ini membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang diterima. Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik (ada orang lain berbicara), psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala kita), atau semantik (salah mengartikan makna).
9.       Efek Komunikasi
Komunikasi selalu mempunyai efek atau dampak atas satu atau lebih orang yang terlibat dalam tindak komunikasi. Pada setiap tindak komunikasi selalu ada konsekuensi. Sebagai contoh, anda mungkin memperoleh pengetahuan atau belajar bagaimana menganalisis, melakukan sintesis, atau mengevaluasi sesuatu; ini adalah efek atau dampak intelektual atau kognitif. Kedua, anda mungkin memperoleh sikap baru atau mengubah sikap, keyakinan, emosi, dan perasaan anda; ini adalah dampak afektif. Ketiga, anda mungkin memperoleh cara-cara atau gerakan baru seperti cara melemparkan bola atau melukis, selain juga perilaku verbal dan noverbal yang patut; ini adalah dampak atau efek psikomotorik.
10.    Etika dan Kebebasan
Etika dan Kebebasan memilih karena komunikasi mempunyai dampak, maka ada masalah etik di sini. Karena komunikasi mengandung konsekuensi, maka ada aspek benar-salah dalam setiap tindak komunikasi. Tidak seperti prinsip-prinsip komunikasi yang efektif, prinsip-prinsip komunikasi yang etis sulit dirumuskan.
Apakah komunikasi itu etis atau tidak etis, landasannya adalah gagasan kebebasan memilih serta asumsi bahwa setiap orang mempunyai hak untuk menentukan pilihannya sendiri. Komunikasi dikatakan etis bila menjamin kebebasan memilih seseorang dengan memberikan kepada orang tersebut dasar pemilihan yang akurat.
Komunikasi dikatakan tidak etis bila mengganggu kebebasan memilih seseorang dengan menghalangi orang tersebut untuk mendapatkan informasi yang relevan dalam menentukan pilihan. Oleh karenanya, komunikasi yang tidak etis adalah komunikasi yang memaksa seseorang : (1) mengambil pilihan yang secara normal tidak akan dipilihnya atau
(2) tidak mengambil pilihan yang secara normal akan dipilihnya.
1.       BENTUK KOMUNIKASI
Terdiri dari :
a.       Komunikasi Intra personal
secara harfiah dapat diartikan sebagai komunikasi dengan diri sendiri. Hal ini menyangkut proses disaat diri (self) menerima stimuli dari lingkungan untuk kemudian melakukan proses internalisasi. Hal ini sering dijelaskan dengan proses ketika seseorang melakukan proses persepsi, yaitu proses ketika seseorang mengintrepretasikan dan memberikan makna pada stimuli atau objek yang diterima panca inderanya.
b.       Komunikasi Interpersonal
secara umum dapat diartikan sebagai proses pertukaran makna orang-orang yang saling berkomunikasi.
·         Pertama, K.A.P dimulai dengan diri pribadi (self). Berbagai persepsi komunikasi yang menyangkut pengamatan dan pemahaman berangkat dari diri sendiri.
·         Kedua, KAP bersifat transaksional, hal ini mengacu pada tindakan pihak-pihak yang berkomunikasi secara serempak mengirim dan menerima pesan.
·         Ketiga, KAP, mencangkup isi pesan dan hubungan yang bersifat pribadi (intimacy). Maksudnya, KAP tidak hanya sekedar berkenaan dengan isi pesan, tapi juga menyangkut siapa partner kita dalam berkomunikasi.
·         Keempat,  KAP mensyaratkan adanya kedekatan fisik anatar pihak-piha yang berkomunikasi.
·         Kelima, partisipan dalam KAP terlibat secara interdependent atau saling bergantung satu dengan lainnya.
·         Keenam, Komunikasi tidak dapat diubah atau diulang, jika kita sudah salah mengucapkan sesuatu kepada lawan bicara kita, mungkin kita bisa minta maaf, tetapi tidak berarti menghapus apa yang pernah kita ucapkan.
c.        Komunikasi Kelompok
Secara umum komunikasi kelompok dapat diartikan sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud dan tujuan yang dikehendaki. Seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri (self maintenance) atau pemecahan masalah, sehingga menumbuhkan karakteristik pribadi masing-masing anggotanya.
·         Pertama, Tatap muka, mengandung makna bahwa dalam komunikasi kelompok setiap anggotanya harus dapat melihat dan mendengan anggota lainnya.
·         Kedua, Jumlah partisipan dalam komunikasi kelompok berkisar tiga orang atau lebih. 
·         Ketiga, Maksud dan tujuan dari komunikasi kelompok adalah untuk berbagi informasi, dan pemeliharaan diri (self maintenance). Jika tujuan komunikasi kelompok adalah berbagi informasi, maka komunikasi yang dilakukan adalah dimaksudkan untuk menanamkan pengetahuan. Jika tujuannya untuk pemeliharaan diri biasanya komunikasinya dituyjuan sebagai pemuasan kebutuhan pribadi anggota-anggotanya.
·         Keempat, Kemampuan anggota untuk menumbuhkan karakteristik personal anggota lainnya. Maksudnya adalah secara tidak langsung masing-masing anggota berhubungan tidak saja dalam konteks kelompok, tetapi juga melibatkan sentuhan antar pribadi.
d.       Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai  komunikasi antar manusia (human communication) yang terjadi dalam  konteks organisasi.
Dari pengertian tersbut, maka kita dapat memahami bahwasannya komunikasi organisasi adalah proses komunikasi yang berlangsung secara formal maupun non formal dalam sebuah sistem yang disebut organisasi. Yang bentuknya bisa diidentifikasikan dalam :
-          Downward Communication
-          Upward Communication
-          Horizontal Communication
e.       Komunikasi Massa
Suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada public secara luas. Disisi lain komunikasi massa juga diartikan sebagai proses komunikasi dimana, pesan dari media dicari, digunkan dan dikonsumsi oleh audiens. Dari batasan singkat tersebut, kita dapat melihat bahwasannya karakteristik utama komunikasi massa adalah adanya media massa sebagai alat dalam penyebaran pesannya.
Ø  Ciri komunikasi Massa :
·         Komunikator melembaga
·         Pesan  :
- Publicly
- Rapidly
- Transient
·         Keserempakan
·         Khalayak : heterogen dan Anonim
·         Feed back tertunda
·         Media: Mass media
Ø  Siapa komunikator dalam komunikasi Massa
Komunikator dalam komunikasi massa bersifat melembaga (terorganisir) Seluruh pegawai non administratif yang terlibat dalam proses, seleksi, pengolahan, dan produksi pesan komunikasi massa. 
Ø  Media Massa sebagai institusi
·         Memiliki aktifitas pokok, memproduksi dan mendistribusikan informasi.
·         Berada pada Public sphere
·         Terorganisir dan professional.
·         Powerless and Free
·         Sender and receiver voluntary
Menurut Goran Hedebro dalam Hafied Cangara (2008:63-64) funsi komunikasi massa ditujukan untuk :
a.       Menciptakan iklim perubahan dengan memperkenalkan nilai-nilai baru untuk mengubah sikap dan prilaku ke arah modernisasi.
b.       Mengajar ketrampilan baru.
c.        Berperan sebagai pelipat ganda ilmu pengetahuan.
d.       Menciptakan efisiensi tenaga dan biaya terhadap mobilitas seseorang.
e.       Meningkatkan aspirasi seseorang.
f.         Menumbuhkan partisipasi dalam pengambilan keputusan terhadap hal-hal yang menyangkut kepentingan orang banyak.
g.       Membantu orang menemukan nilai baru dan keharmonisan dari suatu situasi tertentu.
2.       FUNGSI KOMUNIKASI
Fungsi-fungsi komunikasi menurut pakar komunikasi :
  • Menurut Thomas M. Scheidel :
Kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas-diri, untuk membangun kontak social dengan orang di sekitar kita, dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir, atau berperilaku seperti yang kita inginkan.
  • Menurut Gordon I. Zimmerman et al
Tujuan komunikasi dibagi menjadi dua kategori. Pertama, kita berkomunikasi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi kebutuhan kita – untuk memberi makan dan pakaian kepada diri-sendiri, memuaskan kepenasaran kita akan lingkungan, dan menikmati hidup. Kedua, kita berkomunikasi untuk menciptakan dan memupuk hubungan dengan orang lain.
  • Menurut Rudolf F. Verderber
Komunikasi mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi social, yakni untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukan ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan. Kedua, fungsi pengambilan keputusan, yakni memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat tertent, seperti: apa yang akan kita makan pagi hari, apakah kita akan kuliah atau tidak, bagaimana belajar menghadapi tes.
  • Menurut Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson
Komunikasi mempunyai dua fungsi umum. Pertama, untuk kelangsungan hidup diri-sendiri yang meliputi: keselamatan fisik, meningkatkan kesadaran pribadi, menampilkan diri kita sendiri kepada orang lain dan mencapai ambisi pribadi. Kedua, untuk kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat.
  • Menurut William I.Gordon
Komunikasi mempunyai empat fungsi menurut kerangka yang dikemukakan, yakni:
ü  Komunikasi social
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi-diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain.
ü  Komunikasi ekspresif
Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaikan perasaan-perasaan  (emosi) kita.
ü  Komunikasi ritual
Komunikasi rutual bertujuan untuk komitmen mereka kepada tradisi keluarga, komunitas, suku, bangsa, negara, ideology, atau agama mereka.
ü  Komunikasi instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan, mengajak, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakan tindakan, dan juga menghibur.
3.       TUJUAN KOMUNIKASI INTER PERSONAL / ANTAR PERSONAL (KAP)
Adapun tujuan dari komunikasi antar personal menurut Hardjana, Agus M. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Penerbit Kanisius adalah sebagai berikut :
1.       Mengenal diri sendiri dan orang lain
Salah satu cara mengenal diri sendiri adalah melalui komunikasi antar pribadi. Komunikasi antar personalmemberikan kesempatan bagi kita untuk memperbincangkan diri kita sendiri, dengan membicarakan tentang diri kita sendiri pada orang lain. Kita akan mendapatkan perspektif baru tentang diri kita sendiri dan memahami lebih mendalam tentang sikap dan perilaku kita. Pada kenyataanya, persepsi-persepsi diri kita sebagian besar merupakan hasil dari apa yang kita pelajari tentang diri kita sendiri dari orang lain melalui komunikasi antar pribadi.
2.       Mengetahui dunia luar
Komunikasi antar personaljuga memungkinkan kita untuk memahami lingkungan kita secara baik yakni tentang objek, kejadian-kejadian dan orang lain. Banyak informasi yang kita miliki dengan interaksi antar pribadi.
3.       Menciptakan dan memelihara hubungan
Manusia diciptakan sebagai makhluk ocial, hingga dalam kehidupan sehari-hari orang ingin menciptakan dan memelihara hubungan dekat dengan orang lain. Dengan demikian banyak waktu yang digunakan dalam komunikasi antar personalbertujuan untuk menciptakan dan memelihara hubungan ocial dengan orang lain. Hubungan demikian mengurangi kesepian dan ketegangan serta membuat kita merasa lebih positif tentang diri kita sendiri
4.       Mengubah sikap dan perilaku
Dalam komunikasi antar personalsering kita berupaya menggunakan sikap dan perilaku orang lain. Keinginan memilih suatu cara tertentu, mencoba makanan baru, membaca buku, berfikir dalam cara tertentu, dan sebagainya. Singkatnya banyak yang kita gunakan untuk mempersuasikan orang lain melalui komunikasi antar pribadi.
5.       Bermain dan mencari hiburan
Bermain mencakup semua kegiatan untuk memperoleh kesenangan. Pembicaraan-pembicaraan lain yang ocial ama merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh hiburan. Seringkali hal tersebut tidak dianggap penting, tapi sebenarnya komunikasi yang demikian perlu dilakukan, karena ocial suasan lepas dari keseriusan, ketegangan, kejenuhan dan sebagainya.
6.       Membantu orang lain
Kita sering memberikan berbagai nasehat dan saran pada teman-teman yang sedang menghadapi masalah atau suatu persoalan dan berusaha untuk menyelesaikannya. Hal ini memperlihatkan bahwa tujuan dari proses komunikasi antar personaladalah membantu orang lain
BAB II
TEORI-TEORI HUBUNGAN MANUSIA
I.       TEORI BIOLOGIS
Manusia dapat berhubungan dengan manusia lain dengan  menggunakan anggota badan. Hubungan manusia dengan menggunakan anggota badan disebut juga sebagai komunikasi nonverbal atau komunikasi tanpa menggunakan kata-kata.
JENIS KOMUNIKASI NONVERBAL MELIPUTI
A.    Kinesic , ialah komunikasi nonverbal yang dilakukan dengan anggota badan.
Misalkan, komunikasi yang dilakukan oleh para pederita tuna rungu dan tuna wicara dengan menggunakan bahasa isyarat. Hal ini selain menimbulkan dampak positif juga menimbulkan dampak negatif .
Ø  Dampak positif : dalam hal ini dilihat dari segi positif komunikasi secara kinesic dapat membantu para
     penderita tuna rungu maupun tuna wicara untuk dapat saling berkomunikasi.
Ø  Dampak negatif : akan tetapi dari segi negatif orang yang normal tidak akan mengerti apa yang mereka  
     bicarakan.
B.     Occulesic, ialah komunikasi nonverbal yang dilakukan dengan mata.
Misalkan, kedipan mata dari seoarang laki-laki terhadap seorang perempuan.
Ø  Dampak positif : komunikasi ini baik untuk mencari perhatian dari lawan jenis untuk lebih mudah di
     dekati.
Ø  Dampak negatif : dari segi negatif sangat tidak baik buat diri kita pribadi karena bisa menimbulkan
     perasaan curiga dari orang lain.
C.     Proxemic, ialah komunikasi nonverbal yang dilakukan dengan mengatur jarak tubuh.
Misalkan , di sebuah pusat perbelanjaan tiba-tiba ada orang yang mau mendekati kita , tentunya kita akan menjaga jarak dari orang tersebut.
Ø  Dampak positf : baik buat diri kita pribadi untuk menjaga keamanan dari kejahatan yang mungkin akan
     dilakukan oleh orang lain.
Ø  Dampak negatif : menyebabkan orang lain tersinggung.
II.    TEORI EKONOMIS
Manusia akan berhubungan dengan manusia lain karena terdesak kebutuhan ekonomi.
Misalkan seorang pengemis akan selalu berhubungan dengan orang lain yang lebih mampu dalam hal ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ø  Dampak positif : dari pihak yang berekecukupan akan lebih meningkatkan rasa solidaritas untuk membantu orang-orang yang kurang mampu.
Ø  Dampak negatif : menimbulkan kebiasan hidup bermalas-malasan karena selalu tergantung kepada orang lain.
III.  TEORI HUBUNGAN ESTETIS
Estetika yang berarti keindahan, menurut teori ini manusia akan selalu ingin berhubungan dengan manusia lain yang dianggap mempunyai keindahan. Misalkan si A hanya mau berteman dengan si B karena si B mempunyai kepandaian dalam segala bidang.
Ø  Dampak positif : bagus buat si A karena bergaul dengan si B otomatis dia akan menyerap ilmu yang di dapat dari si B tanpa harus mengeluarkan biaya.
Ø  Dampak positif : menimbulkan kebosanan karena bergaul hanya dengan satu orang saja.
IV. TEORI HUBUNGAN ETIS
Menurut teori ini hubungan manusia bersifat wajib. Misalkan, hubungan pernikahan antara laki-laki dengan perempuan.
Ø  Dampak positif : menjaga nama baik masing-masing pribadi.
Ø  Dampak negatif : apabila hal tersebut tidak dilakukan maka pandangan orang lain terhadap kita akan negatif ( negative thinking ).
HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTAR MANUSIA
I. Interaksi sosial yang bersifat Asosiatif yang disebut juga mengakrabkan hubungan antar manusia dibagi menjadi tiga bagian :
1.      Akomodatif , yaitu sikap suka menampung atau menghargai pendapat orang lain. Misalkan , menyetujui usulan atau pendapat dari anggota kelompok , dimana usulan tersebut masuk akal dan tidak merugikan anggota kelompok yang lain.
2.      Asimilasi ( pembauran ) , adalah sikap suka menekankan hal-hal yang sama atau mengabaikan hal-hal yang tidak sama antara diri kita dengan orang lain.
Misalkan , meyakinkan seseorang untuk lebih yakin lagi terhadap hal-hal yang sedang dibicarakan dalam suatu diskusi untuk menghindari adanya perdebatan.
3.      Akulturasi , yaitu sikap suka mengalah atau tidak memaksa pendapat kepada orang lain dan juga mengubah kebiasaan buruk untuk menjadi lebih baik.
Misalkan, mahasiswa yang sering bolos kuliah menjadi tidak bolos lagi karena menyadari bahwa hal tersebut adalah kebiasaan yang kurang baik untuk dirinya sendiri.
                II. Interaksi sosial yang bersifat Desosiatif adalah sikap interaksi sosial yang dapat mengakibatkan renggangnya suatu hubungan antar manusia, hal ini dibagi menjadi tiga bagian :
1.      Kompetisi , adalah sikap yang suka mengajak bersaing atau bertanding .
Misalkan , dalam suatu perbincangan antar mahasiswa ada salah satu mahasiswa yang selalu membicarakan motornya yang habis di tune-up dan seolah-olah mengajak atau menantang mahasiswa yang lain untuk adu balap.
2.      Kontroversi, adalah sikap yang suka ngambek atau diam tapi mendongkol dalam hati.
Misalkan, dalam suatu pertemuan seorang anggota tidak setuju dengan pendapat orang lain tetapi tidak diutarakan dan memilih bersikap diam.
3.      Konflik, adalah sikap yang suka menentang atau menantang
Misalkan, pertemuan antara dua warga kampung yang membahas masalah batas desa dan timbul perbedaan pendapat sehingga menjadi konflik yang berkepanjangan.
GANGGUAN YANG DAPAT MENGHAMBAT PROSES KOMUNIKASI
I               NVIRONMENT DISTORTION, atau gangguan dari lingkungan.
Lingkungan yang tidak baik berisik, kotor dan tidak nyaman dapat mengganggu jalannya komunikasi.
Contohnya bila kita sedang berbicara dengan seseorang di tempat yang ramai dan berisik seperti di pinggir jalan misalnya ,tentunya akan mengganggu kita dalam berbicara dengan lawan bicara kita.
EXPERIENCE BY PASS, atau berbicara tanpa memperhitungkan pengalaman komunikan.
Misalnya, seorang professor berbicara dengan orang awam dan menyuruh membuat sesuatu  yang tidak dimengerti oleh komunikan maka tidak akan mendapat respon yang diharapkan dari komunikan tersebut.
USE OF TEHCNICAL TERM, yaitu berbicara dengan menggunakan istilah-istilah yang kurang dimengerti
oleh komunikan.Misalkan, seorang dokter yang berbicara menggunakan istilah-istilah kesehatan dengan seorang office boy di sebuah rumah sakit.
STATUS GAP, atau ada perbedaan jabatan /kedudukan yang terlalu jauh antara komunikator dan
komunikan, Misalkan, seorang office boy di sebuah perusahaan ingin berbicara dengan direkturnya mengenai kenaikan gaji tentunya office boy tersebut akan berpikir bagaimana caranya agar penyampaian kalimatnya tidak membuat direktur tersebut menjadi marah.
TEORI TEORI KOMUNIKASI
Teori komunikasi dari Wilbur Schramm , dimana di dalam teori ini terdapat adanya komunikator atau orang yang menyampaikan pesan(message), sedangkan komunikan adalah orang yang menerima pesan. Di dalam komunikasi itu sendiri harus ada pesan yang harus disampaikan, dan juga harus ada frame of reference ( kerangka pengalaman ).
Misalkan, di dalam suatu konferensi diharapkan ada sebuah pesan yang dapat diambil oleh peserta konferensi, maka dari itu seorang komunikator diharapkan mempunyai pengalaman pribadi agar penyampaian pesannya dapat diterima oleh para peserta konferensi.
1.       Teori komunikasi dari Jack Duncan mengatakan bahwa komunikasi harus ada attention, understanding, acceptance, atau adanya kesediaan menerima komunikasi dan action atau respon positif.Misalkan , kita ambil contoh  sederhana saja seorang dosen yang sedang memberi materi perkuliahan di depan kelas.Dari hal tersebut diharapkan mahasiswa dapat memberi perhatian, saling mengerti , dan menerima materi yang sedang diberikan.
2.       Teori dari Joseph A.Devito , didalam suatu komunikasi dibutuhkan adanya keterbukaan (openness), kesamaan (equality), empati (empathy), dukungan (supportif), dan positif (positiveness). Maksud dari teori tersebut, di dalam berkomunikasi diharapkan adanya keterbukaan diantara kedua belah pihak, serta ada kesamaan pendapat agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Dengan adanya empati dan dukungan akan menghasilkan sesuatu hal yang positif. Misalkan, seorang atasan diharapkan mampu berkomunikasi secara terbuka dengan bawahannya dengan tidak mamandang jabatan. Bisa merasakan apa yang dirasakan bawahannya dan selalu memberi dukungan secara positif.
1.       Teori dari Dr. Keith Davis, di dalam berkomunikasi harus menjaga atau menekankan kepada si komunikator maupun komunikan agar dalam proses komunikasi tidak terjadi penyampaian informasi atau pesan yang berlebihan.
Misalkan, seorang dosen yang memberikan tugas kepada mahasiswa sesuai dengan materi yang telah dibahas.
2.       Teori komunikasi dari Herbert Kaufman, di dalam komunikasi harus mengetahui efektifitas dan keberhasilan proses komunikasi yang dapat diketahui dari umpan balik (feed back) dari komunikan terhadap pesan yang di sampaikan.
Misalkan, seorang dosen yang memberikan materi kepada mahasiswa , tentunya diharapkan ada reaksi dari mahasiswa baik berupa pertanyaan ataupun pendapat yang lain.
KECAKAPAN DASAR MANUSIA
II.                   Kompetensi ( John M Bryson dalam Strategic Planning for Public and Non Provit Organization ) : kombinasi dari pengetahuan dan ketrampilan, atau keahlian yag diperlikan untuk mengerjakan suatu tugas, artinya seseorang diharapkan mampu untuk memadukan ketiga hal tersebut dan merubahnya menjadi suatu hal yang nyata.
Misalkan, kecakapan seorang dokter dalam mendiagnosa suatu penyakit sampai memberikan terapi yang tepat terhadap pasiennya hingga penyakit tersebut sembuh total.
III.                  Kompetensi ( Derrick Casey dalam Method and Procedure for Developing Competency Standart ) : kombinasi dari pengetahuan ( knowledge ), ketrampilan ( skill ) dan sikap ( attitude ) yang diperlukan untuk dapat melaksanakan suatu tugas. Artinya diperlukan sikap yang tegas dalam melakukan suatu pekerjaan sehingga hasil yang di dapat bisa dipertanggung jawabkan.
TIGA KECAKAPAN DASAR KURT SINGER
A.    Kecakapan negosiasi , kemampuan untuk berunding sehingga diperoleh suatu keputusan sesuai dengan apa yang diharapkan.
B.     Kecakapan mengelola konflik, kemampuan untuk mengatur suatu perbedaan pendapat sampai diperoleh suatu keputusan mufakat.
C.     Kecakapan menyantuni pluralisme, kemampuan untuk menghormati segala perbedaan baik itu budaya, agama, suku, etnis, dan warna kulit.
Manusia juga memerlukan Kepribadian yang dapat dicapai melalui 3 C yaitu :
ü  Conscience ( nurani ), pertimbangan dengan menggunakan perasaan agar orang lain tidak tersakiti.
ü  Compassion ( kepedulian sosial ), sikap ingin menolong antar sesama manusiayang sedang dalam kesulitan.
ü  Competence ( kecakapan ), kemampuan diri untuk melaksanakan setiap tugas yang diberikan.
Ø  Kecakapan Dasar Manusia di Indonesia menurut Standard Kompetensi Kerja Nasional
Ø  Merujuk dari pengertian Casey : kompetensi sebagai kemampuan kerja setiap individu, mencakup
Ø  Pengetahuan ( knowledge ) dan sikap ( attitude ) kerja minimal harus dimiliki untuk dapat melaksanakan pekerjaan atau jabatan tertentu.
TUJUH KEBIASAAN UNTUK MENGEMBANGKAN POTENSI DIRI
( Steven R. Covey )
1)    Jadi Proakfif
Pengertian proaktif di sini adalah ikut serta menyampaikan aspirasi dalam suatu kelompok dan berusaha mencari tahu solusi tentang permasalahan yang ada.
2)    Merujuk pada tujuan akhir
Setiap pendapat atau gagasan diharapkan ada tujuan akhir yang jelas dan bisa dipertanggung jawabkan.
3)    Dahulukan yang utama
Mengutamakan kepentingan kelompok daripada kepentingan individu.
4)    Paradigma saling saling ketergantungan
Bahwasanya manusia hidup ini senantiasa menggantungkan hidupnya kepada orang lain tidak memandang itu pangkat dan jabatan semuanya saling membutuhkan.
5)    Berusaha mengerti terlebih dahulu
Belajar untuk mengerti dan memahami setiap permasalahan yang ada sebelum mengemukakan pendapat.
6)    Wujudkan sinergi / kerjasama
Dalam suatu kelompok diharapkan mampu untuk member ide-ide ataupun gagasan yang selaras dan sejalan diantara anggota yang lain serta mampu untuk menyatukan perbedaan pendapat guna mencapai suatu tujuan.
7)    Asah kemampuan terus menerus Berusaha mengembangkan potensi diri baik secara formal maupun informal.
8 KOMPETENSI DASAR YANG DIBUTUHKAN
UNTUK SUKSES
1)    Kemampuan Beradaptasi
Di lingkungan yang baru diharapkan seorang individu mampu untuk masuk ke dalam suatu kelompok dan mengenal satu dengan yang lain.
Contoh, calon mahasiswa yang sedang mengikuti orientasi penerimaan mahasiswa baru di suatu kampus.
 2)     Kemampuan Melayani Klien
Tanggap dalam menyelesaikan setiap keluhan orang lain dan sigap dalam mencari solusi yang tepat.
Misalkan, seorang custumer service di sebuah rumah sakit yang memberikan solusi kepada keluarga
pasien tentang pelayanan di rumah sakit tersebut, yang menurut si keluarga pasien kurang memuaskan.
 3)     Komunikasi
Mampu berkomunikasi secara efektif tidak membuat bingung lawan bicara.
       4)    Kemampuan memecahkan masalah dengan kreatif
Diharapkan seorang individu mampu memecahkan masalah dengan cara menciptakan ide atau gagasan
baru untuk kepentingan bersama.
Misalkan , mengelola sampah plastik dan kertas guna dijadikan barang yang bernilai jual,disamping bias mengurangi polusi juga bisa membuka lapangan kerja baru.
5)     Kemampuan bekerja dalam team dan berkolaborasi
Di dalam sebuah team dibutuhkan kerjasama yang kuat untuk mencapai hasil yang maksimal selain itu juga
diperlukan sesuatu perpaduan yang membuat hasil kerja itu berbeda dengan  yang lain.
6)     Bisa dipercaya
Satu hal penting yang harus diperhatikan bagi setiap individu adalah kepercayaan. Tidak suka mengobral
janji-janji palsu dan setiap pembicaraan dapat dipertanggung jawabkan.
7)    Bertanggung jawab
Bertanggung jawab terhadap diri sendiri adalah modal penting dalam menuju kesuksesan,
selain itu bertanggung jawab terhadap waktu, keluarga, dan kelompok sosial juga merupakan suatu hal
yang tidak boleh diabaikan.
8)     Dorongan untuk berprestasi
Peranan orang lain juga sangat dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan, dengan adanya dorongan dan
semangat dari orang lain tersebut maka akan memacu kita untuk tampil menjadi yang terbaik.